InJourney Pembangunan Mandalika Tidak Hanya Sirkuit


InJourney Pembangunan Mandalika Tidak Hanya Sirkuit

PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney meluruskan informasi yang menyebutkan bahwa pembangunan sirkuit Mandalika menyisakan utang sebesar Rp 4,6 triliun yang harus ditanggung oleh ITDC. Pejabat Pengganti Sementara (PGS) Senior Vice President of Corporate Secretary InJourney Nugdha Achadie mengatakan, angka Rp 4,6 triliun tersebut bukan merupakan utang untuk pembangunan proyek sirkuit saja yang dilansir dari halaman binamargadki.net

“Angka Rp 4,6 triliun merupakan kewajiban berjalan atas percepatan pengembangan keseluruhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika seluas 1.174 ha, bukan utang proyek sirkuit,” kata Nugdha dalam keterangannya, Sabtu, 17 Juni 2023.

Ia menjelaskan, percepatan pengembangan KEK Mandalika sebagai kawasan pariwisata terintegrasi yang meliputi pembangunan infrastruktur dasar berupa akses jalan kawasan, utility duct, water treatment plant, wastewater treatment plant, jaringan listrik, hotel bintang 5 serta fasilitas pendukung lainnya.

Selain itu juga ada Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang digunakan sebagai sirkuit penyelenggaraan event otomotif internasional termasuk gelaran MotoGP dan World Superbike.

“Hal ini sekaligus meluruskan kekeliruan pemahaman bahwa pengembangan KEK Mandalika tidak hanya pembangunan sirkuit, namun merupakan pembangunan suatu kawasan ekonomi khusus pariwisata terintegrasi seluas 1.174 ha,” ungkapnya.

Dilema Sirkuit Mandalika

Pengelolaan Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi pembicaraan publik. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mewacanakan pengambilalihan pengelolaan Sirkuit Mandalika. Gara-garanya, Zulkieflimansyah tidak sepakat dengan rencana PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal InJourney untuk menghapus event World Superbike (WSBK) yang menyebabkan perusahaan merugi hingga Rp 100 miliar.

“Kalau memang InJourney tidak sanggup, serahkan saja pengelolaan Sirkuit Mandalika itu pada kami Pemda NTB. Insya Allah jangankan WSBK dan MotoGP, yang lain pun banyak yang bisa kami lakukan dengan sirkuit yang luar biasa ini,” kata Zulkieflimansyah di Mataram, Sabtu, 17 Juni lalu.

Zulkieflimansyah menilai balap motor tingkat dunia seperti WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika adalah sarana penting untuk mempromosikan pariwisata di NTB. Menurutnya, sebagai badan usaha milik negara semestinya InJourney tidak hanya sekedar mempertimbangkan aspek untung-rugi bisnis namun juga mesti memprioritaskan program pemerintah.

Sebelumnya, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan perusahaannya merugi sekitar Rp 100 miliar gara-gara pagelaran WSBK. Tidak hanya itu, ajang balap motor MotoGP juga menyebabkan kerugian Rp 50 miliar.

Sumber masalahnya sama, tak banyak investor yang berminat menjadi sponsor pagelaran balapan motor itu. Sedangkan hasil penjualan tiket tidak bisa menutup biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menggelar kedua event balap motor tersebut.

Untuk mengurangi beban perusahaan, pihaknya berencana menghapus event WSBK dari Sirkuit Mandalika. Rencana itu juga sempat disampaikan pengelola Sirkuit Mandalika PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Rencana penghapusan WSBK dari Sirkuit Mandalika tampaknya juga belum mendapat persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kendati mengakui bahwa agenda tersebut memberikan beban operasional yang cukup tinggi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan mempertahankan gelaran ini.

Alasannya, ajang balapan itu berperan sebagai sarana branding untuk pariwisata Indonesia. “Sangat positif untuk branding sebuah negara,” beber Erick usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *